Messi sang Salvator Mundi

Fuad Saputra
3 min readDec 20, 2022

Pada 1490, seniman terkemuka Leonardo da Vinci mulai melukis salah satu mahakarya, yang ratusan tahun setelahnya akan mengguncang rumah lelang Christie’s New York.

Sama seperti lukisan lain da Vinci, lukisan itu baru selesai setelah melewati proses panjang hingga 10 tahun pengerjaan.

Lukisan itu ialah Salvator Mundi (Juru Selamat Dunia).

Lukisan Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci

da Vinci dalam Salvator Mundi menggambarkan Yesus sebagai juru selamat dunia memakai gaun renaisans berwarna biru, tangan kirinya memegang bola kristal, yang diartikan sebagai Bola Langit dari surga. Sementara tangan kanan terangkat dengan jari bersilang, seakan sedang memberkati yang menatapnya.

Lukisan itu dikabarkan menjadi karya terakhir sang maestro, dan berdiri sejajar dengan karyanya yg lain seperti The Last Supper, Monalisa, atau Vitruvian Man.

Namun, meski telah dijamin oleh Dianne Dwyer Modestini, Peneliti Senior dari Pusat Konservasi Institut Seni Rupa, Universitas New York, masih banyak diantara pegiat seni yang menyangsikan Salvator Mundi merupakan karya otentik da Vinci.

Meski begitu, suara-suara sumbang dan ragu tetap tidak bisa mengikis nilai lukisan terakhir da Vinci ini. Goresan cat terakhir sang maestro kini disimpan oleh Pangeran Arab Saudi MBS, setelah ia memenangkan lelang dengan harga fantastis, US$ 450 juta, atau Rp 6,4 triliun.

Sama seperti da Vinci yang menggenapkan pecapaiannya dengan Salvator Mundi, Leo Messi tadi malam (18/12/2022) juga melakukan hal serupa saat berhasil merebut Piala Dunia di Qatar.

Messi melewati penantian panjang, kegagalan 2014 di Brazil seolah menjadi arena penghakiman terakhir, bahwa ia tidak, dan tidak akan lebih besar dari pendahulunya, Diego “El Pelusa” Maradona.

Setelah 2014, sebagian orang semakin yakin Messi tidak akan mungkin berhasil mewujudkan hal yang seperti Maradona lakukan. Karena sebelum laga di Lusail dimulai tadi malam, jarak terdekat ia dan trofi Jules Rimet ialah di Maracana.

Namun suara-suara banal itu akan terdiam, Messi tidak hanya menjadi sang maestro seperti da Vinci, namun menasbihkan diri sebagai Salvator Mundi, dan sepak bola adalah taman Eden-nya.

Sama seperti da Vinci yang menempatkan Yesus sebagai titik sentral karya-karyanya. Messi juga demikian, sepakbola menempatkan sang juru selamat ini di pusat gravitasinya.

Permainan Messi seolah menyihir dan memberkati setiap pasang mata yang menonton, dan mungkin butuh puluhan tahun lagi agar bakat seperti itu muncul kembali.

Implikasi yang pasti muncul adalah, dalam kamus sepak bola, Messi adalah keindahan. Tidak ada bantahan.

Seperti lukisan Salvator Mundi, tidak sedikit yang meragukan Messi. Tentu hal ini tidak dapat terelakan. Mereka adalah orang-orang yang telah menemukan Salvator Mundi sendiri, sebelum Messi muncul dan merusak tatanan yang ada.

Bagi mereka, Messi adalah Salvator Mundi palsu.

Sama seperti komentar Frank Jacques, sejarawan seni yang menyebut lukisan Salvator Mundi “terlalu da Vinci” karena direstorasi berlebihan oleh Dwyer Modestini. Karena itu ia menyangsikan lukisan itu merupakan karya otentik sang maestro.

Messi juga diperlakukan demikian. Tidak pernah ada sepanjang sejarah ada pemain yang dibebankan untuk memenangkan segalanya. Namun bocah dari Rosario itu menanggung semua.

Sejak awal kemunculannya, Messi selalu dibanding-bandingkan dengan Maradona. Namun saat satu persatu pencapaian ia raih, selalu ada suara-suara sumbang seolah ingin mengikis nilai Messi.

“Kejayaan Messi di Barcelona disokong trio Spanyol terbaik yang pernah ada,”

“Messi datang dari generasi sepakbola yang lemah lembut, dan ia dimentori langsung oleh bintang Brasil, Ronaldinho,”.

Suara sumbang itu merupakan bagian dari kampanye dari orang yang meyakini bahwa Messi adalah juru selamat palsu.

Namun setelah Argentina mengangkat piala Jules Rimet tadi dinihari, orang-orang yang menyangsikan Messi tentu akan terdiam.

Tidak ada pemain yang memiliki gelar lebih lengkap dari Messi, semua telah ia raih.

Tadi dini hari di Lusail, Messi telah menamatkan sepakbola.

Ya, Messi adalah sang Salvator Mundi.

Leonel Messi

--

--