Tentang Aku, Yang Sebenarnya Biasa Saja — tentu saja

Fuad Saputra
3 min readOct 23, 2020

#30dayswritingchallenge Day 1; Describe your personality

Aku yang mana ya?

Aku siapa?

Jujur, sampai sekarang aku tidak tahu secara pasti aku itu siapa. Sehingga akan sulit sekali menceritakan personality-ku. Sejauh yang ku tahu, aku adalah anak, adik, dan kakak dari keluarga yang berbahagia, menghabiskan banyak waktu dari bagian hidupku di pesantren, dan sekarang sedang berkuliah di Malang yang sekuat tenaga ingin ku tuntaskan.

Ya aku hanya si biasa.

Aku beruntung besar ditengah keluarga yang bahagia, dan tidak pernah kekurangan kasih sayang. Atau mungkin kasih sayang yang ku punya berlebih, kalau kau berminat, dengan senang hati kubagikan.

Kalau ada diantara kalian yang bertanya mengapa aku berbahagia? Jawabannya mudah sekali, karena bagiku bahagia itu pilihan.

Iya.

Kebahagian adalah tanggung jawab pribadi, dan setelah bertahun-tahun aku hidup, aku memilih untuk hidup dengan bahagia.

Mungkin sepanjang yang telah kau baca, tersirat sekali (mungkin) aku orang paling optimis se-dunia. Padahal tidak — tentu saja. Aku orang yang sangat pesimistis. Aku selalu melihat tidak ada peluang sama sekali di dunia. Makanya dikehidupan selanjutnya, aku ingin menjadi buah, menjadi manusia sama sekali bukan konsep menarik bagiku. Memusingkan.

Aku suka bermain bola, tapi bukan pemain bola yang baik. Sadar dengan hal itu secara yakin, lahir dan batin. Tapi karena kesukaanku pada sepak bola terlalu besar, waktuku lebih banyak ku habiskan untuk mempelajari teorinya, dan kadang aku suka bertingkah layaknya seorang pundit. Iya, menganalisis pertandingan sebuah kebahagian tersendiri bagiku.

Aku suka Real Madrid. Bila kau bertanya alasannya, jujur aku pun tidak punya alasan pasti mengapa aku mencintai Real Madrid. Bukankah urusan cinta memang kadang tidak perlu ada alasan bukan?

Oh iya, aku lupa. Bukankah seharusnya aku mengenalkan diri dahulu? Rasa lancang sekali bercerita panjang dan lebar, tapi kau tidak tahu siapa aku bukan? Mari kita mulai perkenalan telat ini, dan maaf perkenalan kita justru mulainya terlalu lama.

Namaku Fuad Saputra. Asal Aceh, diawal namaku tidak bergelar Teuku seperti artis tv agar terlihat “eksotis”, bukan korban tsunami — tentu saja (2), bukan pengedar ganja — tentu saja (3), dan tidak pernah mencicipi ganja, tidak pernah dicambuk, dan iya, anak-anak Aceh juga ada yang berpacaran. Aku kira tidak ada manusia yang mampu membendung birahi, bahkan di Aceh sekalipun. Hanya saja kalau di Aceh, bila bernasib apes bisa dilucut cambuk. Itu saja bedanya.

Umur, hemm? Tidak perlu ku kasih tahu, yang pasti diumurku sekarang, aku sudah melewati pilpres sekali, dan melewati pilkada sekali sebagai orang yang punya hak pilih. Dan aku golput — tentu saja (4). Sebagai orang pesimis, memilih ketika pemilu bagiku adalah kesia-siaan. Mending bobok, atau mengganggu kucing.

Oh iya, aku tidak begitu suka kucing, entah kenapa dalam bayangan ku, kucing hanya terlihat selalu sebagai pencuri lauk. Semua jenis kucing, bahkan jenis anggora sekalipun. Jenis kucing ini dipelihara bibiku, minumnya tiap pagi susu. Walaupun sudah bergaya hidup hedon begitu, tetap saja dimataku ia pencuri lauk handal nan menyebalkan.

Sedang anjing, aku takut sekali dengan bangsa mereka. Sebagai “penyintas” kejaran ajing bertahun-tahun lalu, aku tidak pernah menemukan makna “sahabat” dan “kemampuan untuk berteman” dimata mereka. Kerjaan mereka cuma mengigit, dan sibuk mengejar orang. Satu pelajaran yang kudapatkan sejak jadi penyintas, bila berpapasan dengan anjing dijalan, cari jalan lain atau mati saja!

Bila tidak setuju silahkan, itu mungkin cuma perasaanku saja. Atau mungkin kalian yang tidak sadar, karena telah ditipu kucing dan ajing bertahun-tahun.

Lanjut.

Oh kayaknya udah terlalu panjang, tidak ada lagi yang perlu kuceritakan. Aku kan hanya si biasa, tidak punya cerita yang layak diceritakan dan dipanjang-panjangkan, bila kau ingin berteman denganku tentu aku akan senang sekali.

Aku bisa kalian hubungi di @fuad.saputra01, iya ini instagramku, dan iya ini promosi akunku secara terselubung — tentu saja (5). Atau berkenal di twitter, akunku @FuadSaputra13. Terima kasih, (dan mungkin) sampai jumpa. Semoga tuhan memberkati, eh, Wassalam.

--

--